Nadiem Membawa Perubahan untuk Dunia Pendidikan

jpnn.com, JAKARTA – Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang dicetuskan Mendikbud Nadiem Makarim mendapat apresiasi dari Rektor UNS Jamal Wiwoho.

Menurutnya, kebijakan Nadiem itu merupakan modal dasar yang baik guna mengubah stagnasi sistem pendidikan di tanah air.

“Konsep Merdeka Belajar merupakan metode pembaruan untuk melepaskan problema pendidikan nasional. Akhirnya juga banyak disambut antusias kalangan tenaga pendidik. Misalnya saja, guru yang tidak lagi kerepotan urus pekerjaan administratif,” ujar Jamal.

Dia mengatakan gagasan Merdeka Belajar juga mampu menjadi pemicu tenaga pendidik untuk menerapkan pola pembelajaran berdasarkan ide-idenya yang terbarukan.

“Rasanya sekarang banyak sekolah yang menciptakan inovasi pembelajaran, apalagi saat situasi pandemi virus Covid-19 begini. Sekolah jadi lebih leluasa mengembangkan kreativitas pembelajarannya karena diwadahi awalnya oleh Merdeka Belajar,” sambungnya.

Dia meminta konsep Merdeka Belajar harus terus dipertahankan bahkan dimodifikasi agar lebih baik lagi dalam penerapannya di sekolah.

Terobosan Nadiem Makarim ini, lanjut Jamal, akan mampu mengembangkan potensi masing-masing peserta didik.

Jamal menyampaikan, dengan konsistensi pelaksanaan Merdeka Belajar akan membawa orientasi sumber daya manusia Indonesia yang kaya kreativitas serta tidak terbelenggu lagi dengan hal-hal tak penting di luar tujuan pendidikan.

Seperti diketahui sejak awal menjabat menjadi Mendikbud, Nadiem merilis konsep Merdeka Belajar sebagai arah kebijakan pendidikan yang baru untuk mereformasi sistem pendidikan Indonesia.

Hingga Juli 2020 sudah ada 5 episode Merdeka Belajar yang dirilis Nadiem Makarim. Sejak Desember 2019, Merdeka Belajar untuk jenjang sekolah diluncurkan.

Kebijakannya antara lain mengganti format UN dan menyederhanakan administrasi RPP guru.

Kemudian pada Januari 2020 Nadiem meluncurkan Kampus Merdeka. Sementara episode ketiga dari fokus untuk mengubah sistem bantuan Dana BOS agar pencairan lebih cepat dan memberi jatah lebih besar untuk menggaji guru honorer.

Selain itu Program Organisasi Penggerak dan Guru Penggerak menjadi episode keempat dan kelima dari Merdeka Belajar. (flo/jpnn)

Scroll to Top