Liputan6.com, Jakarta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Wakil Presiden RI terpilih periode 2019-2024 Ma’ruf Amin mengajak para pelaku pasar modal nasional untuk ikut serta dalam perkembangan dunia pendidikan di Tanah Air.
Dalam paparannya saat menjadi pembicara di Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2019, ia mengatakan, pemerintah pada 5 tahun ke depan akan berfokus kepada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, yang tentunya harus ditopang oleh sektor pendidikan.
“Visi Indonesia ke depan adalah Indonesia Maju. Itu bergantung dari manusianya, manusia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak mulia, kuat, bukan yang lemah. Karena itu maka kunci daripada manusia yang kuat adalah melalui upaya pendidikan,” paparnya di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Dia meneruskan, Indonesia sejak 1998 melalui Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 juga semakin memperbesar perhatian terhadap pendidikan. Dalam UUD 195 dikatakannya negara memprioritaskan anggaran pendidikan 20 persen dari APBN dan APBD.
“Ini menunjukan komitmen tinggi bangsa Indonesia atas pendidikan. Dalam melaksanakan amanat konstitusi tersebut, dari tahun ke tahun pemerintah berupaya mengalokasikan tiap tahun paling kurang 20 persen dari APBN dan APBD,” tutur Ma’ruf Amin.
Memperkuat Sinergi
Tak hanya pemerintah, ia melanjutkan, pasar modal sebagai salah satu sektor private juga harus memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan. “Tentunya, tanpa meninggalkan karakter pasar modal, yaitu investasi yang memberikan manfaat bagi investor,” sambungnya.
“Sinergi antara antara instansi pemerintah dengan pelaku industri jasa keuangan, khususnya pasar modal, jadi kata kunci untuk pengembangan produksi pasar modal sekaligus menopang perkembangan pendidikan nasional,” dia menandaskan.